STIPRAM Hosted the 7th AQRF Committee Meeting 2019

30 Maret 2020 Penting Terbaru
news-cover

Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta menjadi tuan rumah the 7th Asean Qualification Reference Framework Comitte Meeting pada Senin (28/10/2019). Acara yang diikuti oleh negara-negara ASEAN ini akan membahas acuan yang sama tentang kurikulum yang disebut kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI).

Suhendroyono, selaku ketua Stipram mengaku sangat bangga karena kampusnya ini didaulat menjadi tuan rumah pembukaan dan pertemuan negara-negara ASEAN. Hal ini tentu menjadi sebuah momentum yang tepat bagi STIPram untuk menampilkan kemampuannya sebagai kampus pariwisata terbaik di Indonesia.

Tidak hanya menghadirkan replika tugu Jogja di ruang Auditorium kampus tersebut, namun hadirnya instrumen musik Sunda yang diperdengarkan di area pintu masuk merupakan paduan akulturasi ke aneka ragaman budaya Indonesia. Selain itu penampilan maksimal Reog Ponorogo juga ditampilkan untuk menghibur para tamu.

Dirjen PAUD Pendidikan Masyarakat Kemendikbud, Haris Iskandar mengatakan, kini sudah ada empat negara yang diakui penyetaraan. Negara tersebut adalah Filipina, Thailand, Malaysia dan negara kita Indonesia.

“Kami segera mendorong tujuh negara lain agar bisa ikut di dalamnya,” paparnya saat menghadiri welcome diner the 7th Asean Qualification Reference Framework Comitte Meeting di kampus Stipram.

Menurutnya penyetaraan sertifikasi kerja di antara negara-negara Asia Tenggara penting untuk segera dilakukan, hal ini agar tiap negara memiliki acuan dan akses yang sama antar negara komunitas di ASEAN.

Sementara di tempat yang sama, Direktur sentra pembelajaran dan ke mahasiswaan kementerian pendidikan tinggi Ismunandar menambahkan Indonesia sudah siap sejak tahun 2.000an. Namun memang tidak bisa dipungkiri adanya sejumlah kendala, salah satunya yaitu aturan soal referensi atau sertifikasi kerja yang belum diterapkan di semua negara Asia Tenggara.

“Dengan adanya komite KKNI kiranya secara tak langsung akan membantu, sebab keberadaannya akan bisa menyederhanakan, dengan banyaknya pelatihan yang diadakan di antara kementerian,” pungkasnya. (yve)



Berita Terkait